Nyai Walida Sebagai Tokoh Pendidikan Nasional Nyai Walida As a National Education Figure By: Candra Rizki Dwi Safitri*, Budi Haryanto...
Nyai Walida Sebagai Tokoh Pendidikan Nasional
Nyai
Walida As a National Education Figure
By: Candra Rizki Dwi Safitri*, Budi Haryanto
Pendidikan
Agama Islam Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
(source text)
Pendahuluan
Peran wanita dalam masyarakat dan lembaga
sosial sangat- lah penting. Karena pada dasarnya merupakan suatu kebu- tuhan
asumsi dari para perempuan untuk mengaktualisas- ikan dirinya dalam
bermasyarakat. Maka dalam hal ini sosok perempuan mampu mengembangkan Sumber
Daya Manu- sia baik dalam bidang pendidikan, sosial, politik,agama dan budaya. Tetapi kenyataannya sangat bertolak
belakang dalam kehidupan. Kesetaraan perempuan dan laki-laki menim- bulkan
kontroversi di kalangan masyarakat. Bahwasannya kaum wanita hanya dianggap
sebagai Konco
Wingking saja untuk laki-laki. Padahal notabennya peran seorang perempuan dalam kehidupan sangatlah besar.
Dalam kasus tersebut lahirlah sosok Nyai Walida yang mampu mendobrak stigma
masyarakat yang melabelkan perempuan dianggap sebagai Konco Wingking, beliau juga berhasil memperjuangkan
hak-hak para kaum perempuan. Nyai Walida juga
mampu mengentas kaum perempuan dari kebodohan
patriarki. Dalam permasalahan yang dihadapi oleh kaum perempuan Nyai Walida mempunyai gagasan yang cer- das
yakni untuk mendirikan perkumpulan kaum perempuan yang ia beri nama Sopo Tresno
yang kemudian di sahkan menjadi Organisasi Aisyiyah. Tujuan diadakannya perkumpu- lan tersebut yakni agar kaum perempuan mendapatkan
pen- didikan seperti kaum laki-laki,
dan perempuan bisa
seja- jar dengan kaum laki-laki, meskipun perempuan tidak men- dapatkan
pendidikan secara formal. Tidak sampai pada itu saja, kiprah seorang Nyai
walida serta gagasan yang dimi- likinya semakin melambung tinggi yakni Nyai
walida mampu mendirikan sekolah Taman Siswa untuk anak balita. Taman Siswa yang didirikan Nyai Walida melalui organisasi Aisyiyah ini ia beri nama TK Aisyiyah Bustanul Athfal atau yang biasa disingkat menjadi TK ABA.
Konsistensi serta keeksisan yang
diberikan Nyai Walida menjadi bukti
bahwa dari kegigihan seorang Nyai walida pada lembaga pendidikan ini berdiri
dan berkembang dengan pesat hingga ke pelosok.
Aktifitas Nyai walida dalam memperjuangkan
hak wanita dan membangun pendidikan untuk perempuan dan anak bangsa membuktikan
bahwa spirit Islam mampu mendorong kemajuan wanita dan sebuah proses
endidikan. Sehingga tanah kelahiran Nyai Walida kampung Kauman menjadi Kampung yang
orang-orangnya memiliki pribadi muslim yang kuat dan tangguh karena berkat Nyai
Walida. Hal inilah yang menarik
untuk dikaji ulang mengenai kiprah perjuangan beliau yang mampu menyadarkan
kaum perempuan tentang pendidikan guna melawan penjajah. Penelitian ini
bermaksud untuk men- dukung fakta
bahwasannya Nyai Walida layak menjadi
tokoh Pendidikan Nasional.
(target text)
Abstract
The role of women in society and social institutions is
very important. Because basically, it is a requirement of assumptions from women
to actualize themselves in society. So in this case the figure of women is able
to develop Human Resources in the fields of education, social, politics,
religion, and culture. But the reality is very contradictory in life. Equality
of women and men has caused controversy in society. Those women are only
considered as Konco Wingking for men. Though in fact, the role of a woman
in life is very large.
In that case, Nyai Walida was born who was able to break
the stigma of society which labeled women considered as Konco Wingking,
she also succeeded in fighting for the rights of women. Nyai Walida is also
able to eradicate women from patriarchal ignorance. In the problem faced by
women, Nyai Walida has idea was to establish a women's organization which she
named Sopo Tresno, which was later authorized as the Aisyiyah
Organization. The purpose of the organization was that women be educated like
men, and women could be equal to men, even though women did not receive a
formal education. Not only that, the work of a Nyai Walida and the ideas she
had soared, but Nyai Walida was also able to establish a Taman Siswa
school for toddlers. The Taman Siswa, which was established by Nyai
Walida through the Aisyiyah organization, she named the Aisyiyah Bustanul
Athfal Kindergarten or commonly abbreviated as ABA’s Kindergarten. The
consistency and excitement given by Nyai Walida is proof that from the
persistence of a Nyai Walida in this educational institution, it stands and
develops rapidly to the remote spots.
Nyai Walida's activities in fighting for women's rights
and building education for women and children of the nation prove that the
spirit of Islam is able to encourage the progress of women and an educational
process. So that the birthplace of Nyai Walida, Kauman village became a village
where the people have strong and toughness Muslim personalities due to the
blessing of Nyai Walida. This is interesting to review the gait of her struggle
which is able to make women aware of education in order to fight the invaders.
This research intends to support the fact that Nyai Walida deserves to be a
National Education figure.